Selasa, 28 Agustus 2018

Masjid Agung Jami’ Malang pada tempo doeloe atau lebih tepatnya foto pada tahun 1948 memang sangat jauh berbeda. Mulai dari bangunan yang lebih kecil, sederhana dan tak tinggi dan megah. Namun masjid yang berada di Jalan Merdeka Nomor 3 Malang dan tak jauh dari Alun-alun Kota Malang ini memiliki sejarah bagaimana hingga menjadi bangunan megah seperti sekarang.
Dibangun pada tahun 890 M di atas tanah Goepernemen atau tanah negara sekitar 3.000 m2. Menurut prasasti yang ada, Masjid Agung Jami’ dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama dibangun tahun 1890 M, kemudian tahap kedua dimulai pada 15 Maret 1903, dan selesai pada 13 September 1903. Bangunan masjid ini berbentuk bujursangkar, berstruktur baja dengan atap tajug tumpang dua dan sampai saat ini bangunan asli itu masih dipertahankan keberadaannya.
Kemudian dahulu namanya bukan ‘Masjid Agung Jami’ Malang’ namun hanya dikenal sebagai ‘Masjid Jami’ Malang’. Namun karena masjid ini merupakan masjid utama di Kota Malang, menjadi institusi yang amat penting dalam kehidupan umat Islam. Selain itu, masjid ini merupakan sarana keagamaan yang memiliki makna strategis bagi umat Islam, tidak saja dalam masalah ritual keagamaan tapi juga berkaitan dengan persoalan-persoalan kemasyarakatan, sosial dan budaya dalam arti luas. Dari hal-hal tersebut lah yang akhirnya membuat masjid ini dikenal dengan masjid yang agung, hingga menjadi ‘Masjid Agung Jami’ Malang’.
Tak hanya ceritanya yang unik, arsitekturnya pun unik. Menggabungkan dua gaya, yaitu Jawa dan Arab sehingga menjadi bangunan yang seperti sekarang ini. Megah dengan arsitekturnya yang indah. Untung bangunannya, masjid ini di topang oleh empat sokoguru utama yang terbuat dari kayu jati dan 20 tiang yang bentuknya dibuat  mirip dengan 4 kolom itu, dibangun dengan penuh tirakat dan keihlasan para pendirinya dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Meski Takmir Masjid Agung Jami’ Malang melakukan renovasi terhadap bangunan masjid bangunan asli masjid tetap dilestarikan, sehingga ada beberapa bagian yang masih bisa Anda lihat dari Masjid Agung Jami’ Malang pertama kali ada.
Seluruh bagian bangunan Masjid Agung Jami’ Malang dimulai dari batas sucinya adalah wilayah sakral. Bahkan hal tersebut disampaikan secara tersirat berdasarkan perbedaan ketinggian lantai yang terlihat mencolok. Terdapat bagian lantai bangunan yang kurnag lebih 105 sentimeter dari muka tanah bangunan di sekitarnya. Atau di bagian mihrab (tempat imam) lebih sakral lagi karena peninggian lantainya. Bahkan hingga saat ini di belakang mihrab pun masih ada beberapa makam leluhur pendiri masjid.
sumber foto: bumi-nusantara.blogspot.com